18.05

Saling Berbagi, Berbagi Semangat

Pekan yang lalu saya mendapat dua undangan untuk sharing seputar motivasi diri dari sahabat saya, kebetulan dua hari berturut-turut di dua tempat yang berbeda. Yang pertama sharing bersama sahabat di Komunitas Semangat Donk Indonesia, dan satu lagi spesial malam Minggu sharing di sebuah organisasi remaja yang luar biasa. Jika yang pertama sharing untuk beberapa rekan mahasiswa, maka yang kedua tidak kalah menarik karena harus bicara di depan audience yang kebanyakan siswa SMP dan SMA. Untuk itu, tepat jika saya ingin menanamkan kepada rekan-rekan muda pentingnya dream building dan semangat untuk mengambil action mulai dari sekarang demi kemajuan diri dan pencapaian di masa depan.
Meskipun saya yang berbicara di depan mereka, bukan berarti saya memiliki kelebihan, keistimewaan, atau saya lebih pandai dari mereka. Walaupun demikian, tidak boleh merasa rendah diri karena setiap individu pasti memiliki sesuatu yang special dan tidak dimiliki orang lain—yang mungkin bisa diambil hikmahnya oleh orang lain agar lebih termotivasi untuk terus maju dan berprestasi. Jika kita bisa memotivasi orang lain maka secara otomatis kita juga akan termotivasi, atau sebaliknya karena semangat itu menular. Bahagia rasanya jika kita bisa memberikan sesuatu kepada orang lain, terutama jika pemberian itu bermanfaat. Oleh karena itu, milikilah semangat untuk saling berbagi.

Jika ada niat ingin bisa terus berbagi dengan sesama, maka ada banyak cara bagi kita untuk memberi; tangan di atas… lebih baik daripada tangan di bawah. Tapi jika kita tidak punya apa-apa untuk diberikan, bagaimana? Bingung ingin berbagi apa?

Merasa bingung tidak bisa memberikan sesuatu untuk orang lain, terutama para junior atau generasi di bawah kita karena kita belum memiki materi yang berlimpah atau yang lain yang mungkin berguna…?

Tidak akan bingung jika kita memiliki semangat untuk saling berbagi. Yah, kita tidak perlu bingung karena kita juga bisa berbagi semangat dan pengalaman kepada orang lain yang sedang melakukan pembelajaran kehidupan dan pencarian jati diri. Apalagi setelah apa yang kita cita-citakan tercapai atau kesuksesan yang selama ini kita kejar dengan susah payah menjadi milik kita. Entah itu berupa harta yang melimpah, ilmu yang kita miliki, suatu keahlian teknis, dan sebagainya. Jika jiwa kita memiliki kemuliaan maka tentu akan berbagi dengan sesama. Bersyukur jika kita selalu bertemu dengan mereka, meskipun jauh secara fisik, namun akan terasa dekat di hati.

Begitu juga jika kita ada di puncak karier, jika kita memiliki nurani yang mulia, tentu yang akan dilakukan adalah bagaimana agar anak buah atau bawahan termotivasi untuk maju dan bisa sukses sesuai bidangnya. Bukan malah menghambat kemajuan mereka. Atau supaya tim lebih kompak dan semangat, tentu sukses yang diharapkan adalah sukses bersama. Keberhasilan yang diraih akan dirasakan bersama dan merasa bahagia bersama. Tidak yang di atas menindas dan melecehkan yang di bawah, tapi bersinergi dalam sebuah kerjasama yang harmonis.

Alangkah indahnya jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang ingin berlomba memberikan kebaikan kepada orang di sekitarnya. Lebih bahagia lagi jika diri kita sendiri yang memiliki semangat tersebut dan menginspirasi yang lain untuk saling memberi support dan semangat untuk meraih sukses bersama. Kita adalah manusia, makhluk sosial. Apa hebatnya jika kita sukses dan berada di puncak, namun orang-orang di sekeliling kita memendam benci karena sering didhalimi. Tentu itu belum sukses secara holistik. Mungkin lebih baik terlihat biasa-biasa, namun bisa lebih banyak menebar kebaikan dan manfaat kepada sesama sehingga memiliki banyak sahabat di mana saja.

Saya jadi teringat pesan dari salah satu motivator saya, “Three things are most valuable: love, self confidence, and friends.”

Cinta, percaya diri, dan sahabat memang sangat berharga bagi kehidupan kita. Tanpa semua itu hidup akan terasa hampa. Jika semangat yang kita miliki adalah semangat saling berbagi atau semangat untuk memberi, tentu semua itu akan datang sendiri kepada kita. Minimal kita berbagi semangat agar terus maju, menembus segala keterbatasan dan mewujudkan cita-cita hidup kita; semua itu akan menjadi kekayaan dan kepuasan tersendiri di batin kita.

Kekayaan sejati bukanlah banyaknya harta yang kita miliki, namun seberapa banyak yang kita berikan… Di sekitar masih sangat banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Jika tidak dengan materi, tentu support, motivasi dan perhatian kita kepada mereka akan menjadi bara tersendiri yang bisa membakar potensi mereka untuk keluar dari segala problema kehidupan dan penderitaan.

Sebagai penutup, saya kutipkan pesan dari mentor saya beberapa waktu silam, “Terkadang kita tidak ingat orang lain ketika kita berbahagia. Seteguk kebahagiaan berupa uluran tangan kita sangat membantu pihak lain yang membutuhkan. Uluran tangan tidak berarti harus materi. Penyebaran virus semangat dan motivasi juga sangat dinantikan. Semangat membangun Indonesia yang lebih baik… Marilah kita mulai dari diri kita!”.

Mari berbagi…
Ditulis dalam Dari Hati ke Hati, Motivasi

0 komentar: